Jumat, Oktober 17, 2014

Saat Ilmu Tak Mengantarkan Pada Amal



Bertahun-tahun dia bergelut dengan buku. Berlembar-lembar dia baca, salin, ditelaah dan ditadaburi makna-maknanya.  Mulai dari yang berbahasa inggris hingga bahasa arab dan sekali-sekali berbahasa jerman dan perancis. Dari mulai aqidab, fiqh, sejarah - sejarah yang tak terjamah, hadits-hadit semuanya dilahapnya dengan dengan bertingkat-tingkat levelnya. Siangnya tak lagi ia luangkan hanya untuk bersenda gurau ataypun hanya sekedar menonton tv. Dengan mengemban misi dan sebuah tujuan yang kuat ia tak goyah dan mudah lalai dan keluar jalur dari apa yang sudah agendakan. Hanya sebatas itu ? Berkelanalah ia ketempat - tempat bersejarah mencari bukti-bukti kelemahan musuhnya. Berdiskusi denga. Teman sejawat yang satu misi dengannya tentang sebuah startegi bagaimana implementasinya. 

Sayang beribu sayang kitab-kitab yang selama ini hanya ia gauli hanya akan menjadi hujjah dan bahkan meghabiskan waktunya tanpa faedah yang ia dapat dimasa depan. Syukur-syukur allah memberikan hidayah lewat bacaan -bacaan yang lalu. 
Ilmu yang siang malam dia ambil hanya akan mengharumkan namanya karna telah berhasil mencari celah celah pada islam. Jangankan membuah amalah masuk kedalam hatinya saja menjadi mustahil. Kira-kira begitu gambaran sekilas tentang seorang orientalis - ia habiskan hidupnya dengan hal bias.

Begitulah dengan kita. Ketika ilmu-ilmu yang kita dapatkan siang malam tak berbuah amalan. Tak membuat hati lebih bersih maka tak ada bedanya kita dengan mereka. Bacaan kita hanya agar bisa mendebat sesama atau hanya sekedar pemanis pembicaraan di depan umum. 

Maka kita harus ketahui kita tidak beri balasan oleh allah karna banyaknya ilmu yang kita punya. Banyaknya buku yang kita baca, tapi kita akan dibalas sesuai dengan apa yang telah kita amalkan 

إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (الطور : )١٦ 
Sesungguhnya engkau akan dibalas sesuai apa yang engkau kerjakan

Maka kita niatkan ilmu yang kita ambil untuk mengangkat kebodohan dari diri kita-dengan mengamalkannya-. Dan mengangkat kebodohan dari orang lain-dakwah-. Dan menjadi jalan untuk lebih dekat kepada allah. Kalau ilmu kita justru kita tidak menjadikan lebi beriman dan lebih dekat kpd allah-ilmu apasaja-. Maka harus kita koreksi apa yang salah dari kita niatnya?ada dosa yang belum diampuni?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates