Senin, Oktober 06, 2014

“Dia yang berlebihan akan binasa”


“Dia yang berlebihan akan binasa”

Tentu saja semua yang bernyawa akan binasa, namun ungkapan ini tertuju pada keburukan berlebih-lebihan, termasuk dalam urusan agama (ghuluw: berlebihan dalam beragama).

Dalam Qur’an israf beberapa kali disebutkan untuk urusan makan, minum, berpakaian dan perhiasan. Dan jamaknya memang pada hal-hal tersebut manusia sering tak mampu menahan diri untuk merasa cukup.

Berlebihan juga bisa mengarah pada dusta, terlalu berlebihan dalam memuji orang lain akan menyampaikan kita ke area kebohongan, astaghfirullah. Nabi Isa bagi kita tetap hanya seorang Nabi, dan Ali tetap hanya seorang sahabat yang mulia—setinggi apa pun keistimewaan mereka, pujian pada keduanya tak boleh setara apalagi melebihi pujian pada Allahu Ahad.

Lalu bagaimana caranya menghindari israf?

Pertama: jangan israf. Maksudnya hindari penyebab yang mengantarkan padanya yakni; tidak tahu dan tidak mampu menahan nafsu.

Kedua: proporsional dalam beragama dan berdunia. Dalam menjalani hablun-hablun (kecintaan-kecintaan) yang perlu dijalani baik hubungan dengan Allah, dengan manusia, dengan alam dan dengan diri sendiri, takarlah proporsi cukup dan seimbang yang sehat bagi iman, akhlak, mua’malah, jasad dan jiwa kita. Ingat, Ibadur-Rahmaan adalah hamba yang proporsional (silahkan baca surah al-Furqan-nya).

Ketiga: transparan. Setiap urusan yang mulai ditutupi dan tak jujur akan berpotensi timbulnya ketidak proporsionalan dan penyelewengan yang pada bagiannya berpotensi israf.

Jadi, Saudaraku…kenyang itu boleh, kekenyangan jangan. Rajin shalat itu bagus, tapi shalat terus sampai lalai pada kewajiban yang lain-lain, nah itu dia ghuluw…
Anni Soetardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates