Minggu, Maret 08, 2015

Ahli Maksiat

"Dialah yang maha melihat lagi maha mengetahui"

melalui sebuah perenungan harus disadari kita adalah ahli maksiat, dengan keterbatasan yang kita miliki dan juga hawa nafsu yang selalu menghantui kita. dan juga harus kita sadari bahwa allah selalu melihat dan mengawasi kita.

setiap gerak-gerik, pikiran maupun besitan hati semuanya tidak luput dari pengawasannya. maka tidak ada jalan lain selain kita akui dosa -dosa dihadapannya dengan penuh kerendahan, tunduk dan rasa hina.

"engkaulah rabbku, dan aku adalah hambamu"

setiap kita adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa yang banyak bertaubat.

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَّطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
setiap anak adam adalah pelaku dosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang selalu bertaubat (Al-hakim)

Senin, Desember 22, 2014

Apa yang Akan Kamu Tinggalkan?


dalams sebuah hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)


kehidupan tidak hanya terhenti hanya ketika ajal sudah menjemput. kematian hanya sebagai sebuah tranformasi perpindahan antar alam dunia menuju alam yang sebenarnya yaitu alam akherat. jadi seorang muslim sangat sadar bahwa kehidupan di dunia hanyalah untuk investasi amal untuk menjadi bekalnya  sehingga bisa sampai ke alam yang sesungguhnya yaitu alam akherat.

dan muslim yang sadar tentang hal ini akan senantia memanfaatkan kehidupannya mengeruk bekal sebanyaknya-banyak sehingga batas yang ditentukan yaitu kematian. namun dalam sebuah hadits yang saya sebutkan di atas, rasulullah memberikan solusi mudah cara beninvestasi amal yang baik. dan juga amalan yang rasulullah sebutkan dalam hadits ini masih berlaku atau masih mengalir pahalanya walaupun manusia itu telam mati.

yang pertama adalah shadaqoh jariyah. contohnya saat kita membuat sebuah sumur atau membangun atau menyumbang masjid maupun sebuah instansi pendidikan. selama harta yang telah kita infakkan dimanfaatkan terus menurus sampai akhirnya kita tinggal mati maka pahalanya tetap dan terus mengelir kepada kita. contoh kecil sajalah misalkan kita sumbangkan 1 lampu untuk masjid.

Minggu, Oktober 19, 2014

Melanggar Apa? Ayat apa? Hadits apa?

Ini menunjukkan ketidak tahuan ilustrator bahwa kaum fatalis kombatan takfiri ekstrimis ga sampe segitunya menentang peraturan pemerintah
Mereka ga sebodoh itu menggeneralisir setiap syariat yang ga diajarkan Islam sebagai sebuah peraturan sia-sia dan menentang hukum Allah

Kemungkinan ilustrator memang bahlul

Jumat, Oktober 17, 2014

Saat Ilmu Tak Mengantarkan Pada Amal



Bertahun-tahun dia bergelut dengan buku. Berlembar-lembar dia baca, salin, ditelaah dan ditadaburi makna-maknanya.  Mulai dari yang berbahasa inggris hingga bahasa arab dan sekali-sekali berbahasa jerman dan perancis. Dari mulai aqidab, fiqh, sejarah - sejarah yang tak terjamah, hadits-hadit semuanya dilahapnya dengan dengan bertingkat-tingkat levelnya. Siangnya tak lagi ia luangkan hanya untuk bersenda gurau ataypun hanya sekedar menonton tv. Dengan mengemban misi dan sebuah tujuan yang kuat ia tak goyah dan mudah lalai dan keluar jalur dari apa yang sudah agendakan. Hanya sebatas itu ? Berkelanalah ia ketempat - tempat bersejarah mencari bukti-bukti kelemahan musuhnya. Berdiskusi denga. Teman sejawat yang satu misi dengannya tentang sebuah startegi bagaimana implementasinya. 

Sayang beribu sayang kitab-kitab yang selama ini hanya ia gauli hanya akan menjadi hujjah dan bahkan meghabiskan waktunya tanpa faedah yang ia dapat dimasa depan. Syukur-syukur allah memberikan hidayah lewat bacaan -bacaan yang lalu. 
Ilmu yang siang malam dia ambil hanya akan mengharumkan namanya karna telah berhasil mencari celah celah pada islam. Jangankan membuah amalah masuk kedalam hatinya saja menjadi mustahil. Kira-kira begitu gambaran sekilas tentang seorang orientalis - ia habiskan hidupnya dengan hal bias.

Begitulah dengan kita. Ketika ilmu-ilmu yang kita dapatkan siang malam tak berbuah amalan. Tak membuat hati lebih bersih maka tak ada bedanya kita dengan mereka. Bacaan kita hanya agar bisa mendebat sesama atau hanya sekedar pemanis pembicaraan di depan umum. 

Maka kita harus ketahui kita tidak beri balasan oleh allah karna banyaknya ilmu yang kita punya. Banyaknya buku yang kita baca, tapi kita akan dibalas sesuai dengan apa yang telah kita amalkan 

إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (الطور : )١٦ 
Sesungguhnya engkau akan dibalas sesuai apa yang engkau kerjakan

Maka kita niatkan ilmu yang kita ambil untuk mengangkat kebodohan dari diri kita-dengan mengamalkannya-. Dan mengangkat kebodohan dari orang lain-dakwah-. Dan menjadi jalan untuk lebih dekat kepada allah. Kalau ilmu kita justru kita tidak menjadikan lebi beriman dan lebih dekat kpd allah-ilmu apasaja-. Maka harus kita koreksi apa yang salah dari kita niatnya?ada dosa yang belum diampuni?.

Rabu, Oktober 15, 2014

Teruslah Mengalir

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

 

            Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan

            Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

 

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

 

            Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam

            Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

 

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

 

 

Imam Syafi'i (767-820 M)

-Dari sang pemilik-


Designed By Blogger Templates